Sunday, June 19, 2011

KELABANG WONG-WONGAN (KALA BADEG)

Kelabang ini dibuat dari daun kelapa tua yang masih menyatu dengan pelepahnya, dibuat anyaman menyerupai manusia, merupakan simbul Sang Kala Wong atau Sang Kala Badeg.

Kelabang wong-wongan dipakai sebagai alas upakara perkawinan  (pesakapan/pekala-kalaan) sebagai personifikasi sang penganten yang masih dianggap cuntaka perorodan, oleh karena itu perlu diadakan upacara penyucian diri menjelang masuk ke alam grehasta asrama, agar nantinya mendapatkan anak yang Suputra.

Wednesday, May 18, 2011

KELABANG DANGAP-DANGAP

Kelabang ini bahannya terbuat dari daun kelapa tua yang masih melekat pada pelepahnya, dibuat anyaman seperti binatang, memiliki bentuk kepala, badan dan ekor. Kelabang ini dipakai sebagai alas upakara caru, memiliki makna simbul sebagai kekuatan butha kala yang dapat diilustrasikan dari kata dangap-dangap yang artinya suka menggangu kehidupan manusia, karena butha kala pun mengharapkan sorga. Untuk mendapatkan sorga, harus dibantu oleh manusia berupa penyupatan, maka umat Hindu setiap saat membuat upakara caru sebagai penyupatan (pengeruat) agar memperoleh keseimbanga dengan lingkungannya.

Monday, May 2, 2011

ORTI

Orti dibuat dari daun rontal tua, dibentuk sedemikian rupa yang terdiri dari beberapa bagian :

  1. Orti Bagia
  2. Orti Pulu
  3. Orti Kerang Melok
  4. Orti Beringin
  1. Orti Bagia, orti  ini dibentuk dan disusun dari sebuah tangkai bambu yang panjangnya kira-kira 10cm dari ujungnya dibuat silang, dan antara ujung silang dihubungkan dengan benang berwarna empat warna yaitu warna putih, merah, hitam dan kuning. Pada ujung-ujung silang benang tersebut disatukan pada ujung tangkai orti tadi seolah-olah bersumbu keatas. Diatas silang ditusukkan anyaman berbentuk burung dan yang paling atas ditusukkan cili (simbul muka) digantungkan uang kepeng bolong sebanyak 7, 9 atau 11 kepeng sesuai dengan status bangunan suci yang akan dipelaspas.
  2. Orti Pulu, orti ini dibuat dari daun rontal tua dan berbentuk pulu (periuk). Orti ini berjumlah 7,9,11 buah dalam satu paket orti menurut status bangunan suci.
  3. Orti Kerang Melok dibuat dari daun rontal dibentu bundar menyerupai tamiang dan memiliki tangkai. Orti ini berjumlah empat buah pada setiap rangkain, biasanya orti ini dipasng pada setip pojok bangunan yang akan dipelaspas.
  4. Orti Beringin dibuat dari daun rontal dibentuk menyerupai daun beringin. Orti ini hanya satu rangkai dalam saatu paket orti.
Masing-masing orti diatas mengandung arti dan makna yang sangat penting bagi umat hindu. Untuk mendapatkan makna dan arti dari orti tersebut, kami mencoba untuk mengungkapnya sebagai berikut :

Kata orti berasal dari kata : " arta " yang berarti material, sedangkan material tersebut bersumber dari kekuatan prakerti, dimana kekuatan tersebut merupakan prabhawanya dari kekuatan purusha, sehingga dari kekuatan prakerti itu bermanefestasi menjadi kekuatan prbhawa yang disebut " Kharisma ". Dari adanya karismatik pada bangunan suci, dapat berpengaruh besar terhadap umat Hindu, dan merupakan penuntun secara bhatiniah sehingga dapat meningkatkan keyakinan umat terhadap keberadaan Ida Sang Hyang Widhi.
Bangunan suci yag telah dipelaspas dan dipasangkan orti  akan kelihatan sekali bangunan tersebut seberti berjiwa atau memiliki karisma tertentu.
Arti dari tiap-tiap simbul orti tersebut sebagai berikut :
  • Orti bagia adalah merupakan simbul permohona kebahagian lahir bathin kehadapan Ida Sang Hyang Widhi
  • Orti pulu merupakan simbul permohonan amerta kehadapan Ida Sang Hyang Widhi
  • Orti kerang melok merupakan simbul permohonan keteguhan iman kehadapan Ida Sang Hyang Widhi
  • Orti beringin merupakan simbul permohonan untuk perlindungan dan kecerdasan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi.

Sunday, April 17, 2011

LINGGA YONI

Lingga Yoni dibuat dari daun rontal yang tua dibentuk sedemikian rupa sampai berbentuk linggayoni. Pada ujung lingga dihias dengan daun beringin yang ditusuk dan diletakkan pada ruang bangunan suci yang akan diplaspas.
Lingga Yoni mengandung makna dan maksud telah manunggalnya kekuatan prakerti dan purusha Sanghyang Widhi dan bermanifestasi menjadi Dewa, Bathara sesuai dengan fungsinya.

Saturday, April 2, 2011

PANCAK SUDHAMALA

Pancak ini juga terbuat dari bambu, berbentuk segi empat bujur sangkar tetapi ukurannya lebih kecil dengan ukuran sisinya 10 - 15 cm. Namun anyamannya agak berbeda memakai tangkai, dan bentuk ini dibuat bentuk feminim dan maskulin ( laki - laki atau perempuan ). Pancak Shudamala yang laki - laki, padalubang tengahnya berisi tanda silang, sedangkan untuk yang perempuan hanya lubang bersudut delapan. Dibuat lubang bersudut delapan mengndung makna delapan kemahamulian Sang Hnyang Widhi ( Asta Aiswarya ) yaitu :
  1. Anima : Sang Hyang Widhi bersifat kecil, sekecil - kecilnya.
  2. Laghima : Sang Hyang Widhi bersifat ringan, seringan - ringannya.
  3. Mahima : Sang Hyang Widhi maha besar
  4. Prapti : Sang Hyang Widhi dapat mencapai segala - galanya
  5. Prakamya : Sang Hyang Widhi dapat mencapai segala yang dikehendaki
  6. Isitwa : Sang Hyang Widhi merajai segalanya
  7. Wasitwa : Sang Hyang Widhi memiliki sifat Maha Kuasa
  8. Yatrakamawasayitwa : Sang Hyang Widhi memiliki sifat wyapi wyapaka
Panca Sudhamala pada lubang tengah memakai tanda silang, mengandung simbul Swastika memiliki maksud empat kemahakuasaan Sang Hyang Widhi yg disebut Chadu Sakti, yaitu :

  1. Wibhu Sakti : Maha besar
  2. Sadu Sakti : Maha ada
  3. Jnana Sakti : Maha tahu
  4. Krya Sakti : Maha kerja
Dengan demikin Pancak Sudamala merupakan simbul dua kemahakuasaan Sang Hyang Widhi yang bersifat Purusa-Prakerti dengan kemahakuasaan sebagai Cadhu Sakti dan delapan sifat kemahamuliaan-Nya.
Pancak Sudamala biasanya dipakai sebagai pelengkap upakara dewa-dewi (Siwagotra-Siwagotri) yang ditaruh pada Sanggah Surya. 
Disamping itu dipakai merangkai sekah apabila ada upacara nyekah ngangseng.

Friday, March 11, 2011

PANCAK ATAU KELAKAT

Kelakat terbuat dari bambu, dianyam sedemikian rupa berbentuk segi empat bujur sangkar dengan ukuran bermacam-macam sesuai dengan kebutuhan upacara. Pada kelakat memiliki lubang-lubang segi empat dengan aturan lubangnya pada sisi yang satu berjumlah lima lubang dan sisi yang lain lima lubang juga, sehingga jumlah lubang semua dua puluh lima lubang.

Disebut pancak berasal dari kata panca atau lima, karena memiliki lubang setiap sisi adalah lima, dan kata panca disini mengandung makna sebagai simbul kekuatan Panca Maha Bhuta. Karena kekuatan Panca Maha Bhuta merupakan kekuatan prakerti (acetana ) sebagai salah satu kekuatan pendorong dari pesembahan atau korban suci kehadapan Sang Hyang Widhi, karena Sang Hyang Widhi adalah merupakan kekuatan purusa ( cetana ), dengan kata lain mempercepat proses penyatuan antara Sang Pencipta dengan mahluk ciptaan-Nya.
Pancak dipakai sebagai alas suatu upacara.
Contoh : sebagai alas upakara caru, upakara saji, dll

Thursday, March 3, 2011

KELABANG

Kelabang adalah sebuah anyaman dari daun kelapa tua yang pelepahnya masih utuh, sehingga kelihatan seperti sebidang dinding.
Makana dan fungsi kelabang kurang lebih sebagai berikut : Kelabang berasal dari dua suku kata yaitu kala dan abang, dimana suku kata kala dapat diartikan suatu kekuatan Sang Hyang Widhi yang bermutu Asuri Sampad ( keraksasaan ).

Dengan adanya kekuatan kala, akan menimbulkan kesidian, karena kala tersebut adalah merupakan manifestasi dari Tri Guna ( Rajasika ) sehingga hal tersebut akan menjadi kekuatan gaib tertentu.
Suku kata abang diilustrasikan sebagai Brahma, Brahma adalah merupakan kekuatan pencipta dalam menciptakan perlindungan sebagai proteksi dan menciptakan suatu kehidupan secara spiritual.

Contoh : Setiap pelaksanaan baik kerja adat maupun upacara agama selalu membuat tetaring, membuat panggung, dibuat dinding sepanjang tembok pemerajaan pada saat mekarya. Menurut kepercayaan Hindu biasanya terjadi dimasyarakat, apabila ada orang sakit yang cukup keras maka dipasangkan sebidang kelabang pada ruang tidur orang yang sakit itu,  dan biasanya dipasang diatas yaitu di lubang angin atau loster.
Demikin juga ada umat yang melahirkan, biasnya sebidng kelabang sebagai dinding ari-arinya, hal ini semua bertujuan untuk perlindungan baik secara nyata maupun secara spiritual dari hal-hal yang bersifat mengganggu.

Saturday, February 19, 2011

TIGA SAMPIR

Tiga Sampir ini berbentuk arca wanita cantik setengah badan, dihias sedemikian rupa memiliki rambut dan dipasangkan pakaian, seolah-olah tampak sebagai seorang gadis cantik. Tiga sampir ini merupakan simbul widyadri sebagai kekuatan Apsari berfungsi seolah-olah menjadi pelayan atau pariwara dari Bethara.
Contoh ;
Tiga sampir dipergunakan pada upacara pengabenan dan pemukuran.

BAJU ANTA KUSUMA

Baju Anta Kusuma tidak sama seperti baju biasa melainkn baju ini biasanya dibuat dari kain satu warna misalnya dibuat dari kain putih atau kain kuning. Baju ini tidak berleher dan memakai tangkai dari bambu kuning yang panjangnya kira-kira dua meter. Pada jarak 20cm dari ujung atas tangkai dipasangkan kayu secara silang yang panjangnya selebar bahu baju.

Baju ini memiliki makna sebagai simbul kekuatan moksa atau kekuatan untuk terbang.

Seperti bajunya Sang Gatotkaca (baca Mahabarata, Gatotkaca Seraya).
Contoh :
Baju Anta Kusuma ini dipergunakan di Pura-Pura dan pada upacara pengabenan dan pemukuran.

Saturday, February 12, 2011

PAJENG ATAU PAYUNG

Pajeng atau payung biasanya berada pada urutan terakhir pada saat upacara Bethara melasti ke segara. Payung memayungi pretima atau daksina pelinggih Ida Bethara yang akan melasti ke segara atau danau.
Pajeng merupakan simbul windu atau sunia sebagai kekuatan Siwa, kalau diidentifikasikan terhadap sastra maka sastranya " Ongkara ".

Memayungi pratima mengandung pengertian bahwa Sanghyang Siwa yang bermanefestasi menjadi para Dewa yang disimbulkan dengan arca atau pratima, atau dibawah naungan Sang Hyang Siwa. 

Friday, February 4, 2011

BENDERA ATAU KOBER

Bendera atau kober ini tidak sama dengan bendera biasa melainkan pada ujung bendera ini berisi tombak dan berisi gambar Anoman yang disebut Sang Marutsuta.
Bendera ini merupakan simbul angin sebagai pelindung dan berada pada urutan ke empat setelah umbul-umbul kalau diidentifikasikan dengan sastra maka, sastranya " Mangkara."

Sunday, January 30, 2011

UMBUL-UMBUL

Perangkat upacara ini berbentuk umbul-umbul bergambar seekor naga (Naga Gombang) yang merupakan simbul air sebagai simbul kekuatan Dewa Wisnu yang juga berfungsi sebagai simbul penjaga. Umbul-umbul ini berada dalam urutan ketiga setelah bandrang dan tombak, sastranya " Ungkara ".

BANDRANG

Perangkat upacara ini berbentuk sebuah tombak hanya berisi bulu dari atas ke bawah sepanjang kira-kira setengah meter. Bandrang ini merupakan simbul kekuatan Dewa Brahma, disamping itu desertai lagi satu macam tombak yang berbentuk senjata dewata nawa sanga. Semuanya itu merupakan simbul api sebagai pengawal, dan kalau diidentifikasikan terhadap Widhi Sastra maka merupakan simbul sastra " Angkara". Bandrang dan tombak yang lain berada dalam urutan kedua setelah tebu pada upacara pemelastian.

Friday, January 28, 2011

SEBATANG TEBU


Perangkat upacara ini merupakan simbul kekuatan Sang Hyang Panca Kosika, yang berfungsi sebagai penetralisir dari kekuatan yang bersifat adharma.

Tebu batangan ini biasanya dipergunakan pada waktu ada upacara piodalan di pura-pura, pada saat melasti ke segara. Tebu dibawa pada barisan depan.
Tebu batangan juga dipergunakan pada saat runtutan upacara perkawinan yaitu dalam upacara mulih ngalang atau pewarangan.