Kelabang ini dibuat dari daun kelapa tua yang masih menyatu dengan pelepahnya, dibuat anyaman menyerupai manusia, merupakan simbul Sang Kala Wong atau Sang Kala Badeg.
Kelabang wong-wongan dipakai sebagai alas upakara perkawinan (pesakapan/pekala-kalaan) sebagai personifikasi sang penganten yang masih dianggap cuntaka perorodan, oleh karena itu perlu diadakan upacara penyucian diri menjelang masuk ke alam grehasta asrama, agar nantinya mendapatkan anak yang Suputra.
Kelabang wong-wongan dipakai sebagai alas upakara perkawinan (pesakapan/pekala-kalaan) sebagai personifikasi sang penganten yang masih dianggap cuntaka perorodan, oleh karena itu perlu diadakan upacara penyucian diri menjelang masuk ke alam grehasta asrama, agar nantinya mendapatkan anak yang Suputra.